Thursday, August 16, 2007

Kesepian dan Kesendirian

Kesepian adalah dimana tidak ada orang2 untuk diajak berkomunikasi pada tingkat apa saja. Sedangkan kesendirian adalah tidak adanya seseorang untuk diajak berkomunikasi dengan tingkat kesadaran yang sama dengan kita.

Bentuk kesendirian juga bagian dari mereka yang telah menempuh perjalanan jauh dari pertumbuhan spiritual. Suatu beban yang rasanya tidak dapat dipikul, kecuali dengan keyakinan bahwa sekalipun demikian, secara berimbang hubungan dengan Tuhan semakin lebih dekat, sehingga melalui pertumbuhan kesadaran, timbul suatu kegembiraan yang cukup untuk menopang kita.

Dalam The Labyrinth of Solitude (Labirin Kesepian), disebutkan sepi adalah lapisan akhir dari kondisi manusia. Kita arahkan semua usaha untuk menghapus kesepian. Merasakan kesendirian mempunyai arti ganda, di satu pihak, menyadari diri kita, dan di lain pihak, ingin membuang diri kita.

Kesepian merupakan ujian dan sebuah penyaringan, yang pada akhirnya penderitaan dan kegelisahan akan lenyap.

Kesempurnaan dan pertemuan, yang merupakan ketenangan dan kebahagiaan serta perdamaian kembali dengan dunia, menunggu di akhir labirin kesepian.

Rasa sepi selain memang hal yang tidak terhindarkan dalam kehidupan manusia, dapat sekaligus menyumbang dalam pembentukan karakter dalam ketegaran eksistensi kita.

Seni kehidupan terletak pada kemampuan mengatasi labirin rasa sepi yang tak terhindarkan , di tengah kehadiran orang lain. Di tengah kerumunan orang atau di tengah hiruk pikuknya pesta maupun heningnya suasana jalan2 pagi, kita merasa sepi dan menyadari hal itu bahkan ketika sedang men-diskusikannya dengan orang lain. Seperti kita, yang bersangkutan pun akhirnya ikut merasakan kesepian.

Yang harus diupayakan adalah mengubah kesepian menjadi sebuah pertemuan, monolog menjadi dialog, titik tunggal menjadi jagad raya yang luas.

Dengan demikian, kita akan dapat menemukan dimensi sosial dalam kehidupan pribadi yang kita miliki. Kita akan menggapai garis lingkaran tanpa meninggalkan pusat lingkaran. Kita dapat memperluas cakrawala tanpa kehilangan perspektif kesatuan.

Kita dapat menyadarkan pikiran dan tindakan bahwa untuk menjadi diri sendiri, kita harus menemui orang lain dan tumbuh secara penuh. Kita membutuhkan kehadiran orang lain yang juga tumbuh di sekitar dan bersama kita.

Seringkali orang malahan meluapkan perhatian pada kehidupan binatang, mereka berkata : 'Lihat, anjing saya itu tidak pernah membuat saya kecewa, tetapi manusia sering melakukannya. 'Melalui kalimatnya ia membenarkan keterikatan yang terjalin antara dirinya dan anjingnya, serta sikapnya dalam menjauhi sesama.

Sungguh suatu keadaan yang menyedihkan, karena hal ini tidak dapat membenarkan pengasingan yang disengaja oleh seseorang dalam bentuk pengucilan afeksi. Jalan keluar bukanlah dengan menarik diri dari sesama lalu meng-akrab-i anjing, namun dengan mengolah penyebab timbulnya konflik.

Melihat kekurangan diri sendiri -- yang menyebabkan timbulnya reaksi yang kurang bersahabat dari orang lain -- dan menerima batasan2 kenyataan. Menyadari bahwa walau bagaimanapun juga, menjalin hubungan dengan makhluk yang se-akal jauh lebih bermanfaat. Kesempatan untuk dapat bertukar pikiran dan berbagi perasaan jauh lebih bernilai dibanding dekapan binatang yang paling setia sekalipun.

Selamat Mengatasi Labirin Kesepian !